Enjoy Parts of Loving Lifetime Story

Selasa, 14 September 2010

Part Two

***

Di suatu pagi yang cerah, pukul 05.00 pagi, aku terbangun gara-gara suara alarmku. bentuknya ayam nggak jelas gitulah, produksi perusahaan Nisia yang gagal. bunyinya hancur pula. Pertama didesain agar bunyinya "Petok petok" tapi ini malah jadi "Pruetig Prueetig" nggak jelas.
Aku ambil jam beker anehku, mematikan jadwalnya. Tapi aku tidak langsung beranjak, dan bergumam sendiri dulu.
"Jam beker aneh, padahal sudah dikasih baterei yang kuat kok, masih kayak gini sih? apa salah teknisinya ya?"kataku. Lalu aku lempar jam beker itu ke tempat tidurku.
Dengan konyol aku meraih hpku, ngecek ada sms masuk apa nggak. dan ternyata banyak. Banyak banget malah, bagiku. Ada 25 SMS masuk dan kira-kira semua itu alarm penjagaan dan laporan. Yang buat aku kecewa nggak ada SMS dari pelanggan dan SMS dari ..
Cody Blank

Lalu aku beralih ke meja, nyiapin pelajaran. Hari ini, ada Matematika, IPS, Bhs Indonesia, Bhs Jepang. Ada PR nggak? doain aja nggak. Dengan konyol aku tarik tasku yang tadinya aku gantung di gantungan baju, karena nggak ada lahan lagi. Jujur aku masih ngantuk! Aku tarik tasku sambil ngucek-ngucek mata, dan, breeeeek
aaaaaah tasku robek! tasku robek! 
Aku sekolah pakai tas apa dong?
Dengan secermat-cermatnya aku sambung tasku dengan bungkus jam ayam rusak, kain flannel, kain celana rusakku, dan lain lain. Emang bisa sih jadi tas normal lagi, tapi kotor, baunya nusuk, soalnya celanaku udah berhari-hari nggak aku cuci.
Aku mau nangis, kira-kira ekspresinya temen-temen apa lihat tasku? Aku kan direktur (SOMBONGNYA DIRIKU)
Tapi mereka nggak tau, kalo aku direktur sih (MAKANYA JANGAN SOMBONG)
Pukul 06.00 tepat, aku turun ke bawah. Di sana ada ayah dan Mas Asa, yang langsung nutup hidungnya ketika lihat tasku.
"Vina, tas apa itu? Bukannya itu yang dibelikan Mamah dari Beijing? Kok jadi kayak gitu, sih?" tanya Mas Asa dengan suara hidung dipencet.
"Iya mas ini sobek aku sambung pake celana ku yang rusak kemaren, hehe,"kataku konyol.
Mas Asa ketawa terbahak-bahak, tapi papah malah memuji aku.
"Kamu hebat, Vina. Kamu memang direktur Perusahaan Nisia. Karena kamu bisa melakukan hal apapun secara spontan,"kata Papah.
Aku diam, Mas Asa tambah ketawa. Papah melanjutkan makan rotinya.
"Kalian pergi sekarang ya, biar nggak telat. Oh iya Asa, nanti jemput mamah di Bandara. Dia mau pulang hari ini," kata Papah.
Aku bersorak girang, dan langsung narik tangan Mas Asa buat cabut ke mobil, I'M READY TO GO TO SCHOOL!   

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar :)