Enjoy Parts of Loving Lifetime Story

Sabtu, 27 November 2010

Part Six - Chapter Two

Aku mengernyitkan dahi dan memejamkan mata untuk menenangkan hatiku. Dilanjutkan dengan ambil nafas sejenak ... Hmm ... 
Belum selesai aku mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paruku, perempuan itu berkata lagi.
"Kamu temannya Tuan Huda yang katanya paling cantik itu?"
Gubrak. Kok nanyanya gituan sih? Tadi raut mukanya serem. Sekarang malah tanya hal yang aku gak tau jawabannya. 
Dengan sok lembut aku menjawab, "Tidak, tuh. Oh iya, saya ada keperluan dengan Huda sekarang. Boleh aku bertemu dengannya?"
Perempuan itu menjawab dengan tidak kalah sok lembut, "Aaah .. Baiklah Nona, tunggu sebentar. Tuan Huda, ini ada teman Tuan ingin bertemu dengan Tuan."
Lalu, aku dipersilahkan masuk. Aku kaget begitu liat dalemnya. So amazing banget deh. Kursi empuknya setengah mati, meja antiknya setengah mati, foto keluarga yang ancurnya setengah mati, dan benda-benda setengah mati lainnya. 
Tidak lama kemudian, Huda berjalan ke depanku perlahan lahan. Gayanya ... waaah , bagaikan catwalk. Maju teruuuus belok kiri belok kanan belok lagi mundur maju dan duduk di atas kursi yang empuk setengah mati. Aku perhatikan bajunya. Baju Tuxedo ia kenakan di rumah? 
"Eh, Vina. Kenapa?" katanya. Aku jijik mendengar suaranya, sekilas aku ingin muntah. 
"Hud, kamu udah selesai semua PR-nya?" kataku melas.
"Udah Vin, ngapa?" katanya garang. 
"Pinjem bentar ya, aku mau nyalin soalnya." kataku.
"Gak boleh. Ada jawabannya!" katanya. IIH, PELIT BANGET SIH ANAK INI. 
"Ya udah kamu dektein aja soalnya! Aku mau nyalin, bukuku ilang ini!" 
"Gak mau! Suaraku bisa habis. Orang ganteng kayak aku jangan sampe suaranya abis." 
He? Orang ganteng? Edan. Hoekhoekhoekhoekhoekhoek
"Ya udah Hud kalo kamu gak mau ngasih soalnya. Aku pulang aja." kataku sambil berajak dari kursi.
"Pulang? Pulang aja sana!" katanya. Aku kesal sekali.
"Besok aku gak mau duduk sama kamu. Berarti besok kamu bakalan duduk sama Lingling." kataku cuek.
Lingling adalah teman sekelas 4A yang paling dibenci. Selain dengan sikapnya yang tidak sopan, suka pamer paha ke mana mana, (tahu kan maksudnya? duduknya kaki nya diangkat. Pahanya kan keliatan) lalu bersin tidak ditutup, baunya kayak apa tau. Hiz. Behelan, tinggi gendut, keturunan Cina yang pernah menang OSN, tapi belakangan ini dikalahkan oleh si Katrin.
"Iiiiii, Lingling? Ogah bangeeet. ya udah ini bukunya aku pinjemin aja ke kamu. Besok aja kamu pulangin juga gak papa." Katanya sambil beranjak dari kursinya ke kamarnya untuk mengambil bukunya.
Dengan tatapan yang masih sengit, aku kembali duduk ke kursi dan menunggu hingga Huda selesai mengambil buku-buku PR.

Senin, 22 November 2010

Lanjutan

Apa yang terjadi ? Pitunya dibuka oleh seorang yang sangat cantik jelita, dan mengenakan baju yang sangat mewah. Badannya tinggi menjulang dan kulitnya putih pucat. Dia melihat aku dengan sinis dan berkata dengan suaranya yang dingin,
"Siapa kamu? Mau apa ke sini?"
Aku terbelalak. Sejenak aku ingin pingsan, tetapi aku takut akan terjadi apa apa ketika aku tidak sadarkan diri . dengan memberanikan diri aku berkata dengan gemertakan.
"Envina Nisia .... Temannya Huda ." kataku.
Sejenak wanita itu terlihat marah ketika mendengar kata kata 'Huda' dan dia berkata kembali,
"KAMU TEMANNYA TUAN HUDA? TIDAK BISA DIPERCAYA."
aku takut. mengapa dia marah ? setahuku aku tidak pernah puny masalah dengan Huda !